Kamis, 06 Oktober 2011

Mengenang Steve Jobs

Steve Jobs



SEBAGAI seorang tokoh besar, salah satu pendiri perusahaan raksasa Apple, sekaligus tokoh visioner dunia, Steve Jobs terlahir dan memulai kehidupan masa kecilnya tidak dalam kondisi layaknya anak dari sebuah keluarga normal. Kedua orangtua kandungnya, Joanne Schieble dan Abdulfattah Jandali, pria kelahiran Suriah, adalah pasangan kekasih yang masih berstatus mahasiswa saat Steve dilahirkan ke dunia. Steve lahir di San Francisco, AS, 24 Februari 1955. Mereka lalu menyerahkan Steve untuk diadopsi pasangan lain. Hanya berselang beberapa bulan setelah Steve diadopsi, Schieble dan Jandali menikah resmi, lalu memperoleh keturunan, seorang anak perempuan bernama Mona, yang tidak pernah tahu dan kenal kakak kandungnya hingga dewasa.



Steve diadopsi pasangan Paul dan Clara Jobs asal California. Mereka tinggal dan membesarkan Steve di Lembah Silikon, kawasan industri elektronik di AS. Walau berlatar belakang ”menyedihkan”, Steve mampu membuktikan dirinya menjadi orang yang sangat berbakat dan bervisi jauh ke depan. Saat remaja, Steve menghabiskan masa liburan musim panas di masa SMA dengan bekerja magang di perusahaan Hewlett Packard di Palo Alto. Saat itulah dia bertemu dan menjalin pertemanan dengan Steve Wozniak, perancang mesin komputer. Wozniak berhasil membangun sebuah mesin komputer yang dinamai Steve, Apple I. Keduanya kemudian mendirikan perusahaan bernama Apple, yang awalnya bermula dari garasi di sebuah rumah di Los Altos.

Pada tahun 1976 Steve mampu menjual 50 unit Apple I ke sebuah toko elektronik setempat dengan membuat mereka bisa membeli dengan cara mencicil. Steve berhasil menjual Apple I tanpa harus mencari pinjaman atau bantuan pemilik modal dengan iming-iming bagi keuntungan. Keuntungan yang didapat diputar kembali oleh Steve dan Wozniak untuk membangun Apple II, yang kembali sukses dijual di pameran komputer California tahun 1977. Pada tahun itu, mereka resmi mendirikan perusahaan komputer Apple setelah Steve berhasil meyakinkan seorang pengusaha lokal, Mike Markkula, untuk menyuntikkan dana 250.000 dollar AS.

Pernah ditendang Apple

Walau ikut mendirikan, pada tahun 1985 Steve dikeluarkan dari Apple lantaran dianggap ”tak dapat dikontrol”, dengan ide-idenya, serta tidak punya kemampuan manajerial. Ditendang dari Apple, Steve malah kembali membuktikan kehebatannya. Dia membuat Komputer NeXT dan membeli sebuah perusahaan grafis dari sutradara film Star Wars, George Lucas, seharga 10 juta dollar AS. Dia mengganti nama perusahaan menjadi Pixar, yang kemudian ”banting setir” mengembangkan perangkat keras animasi. Komputer animasi rancangan Pixar laku dibeli dan dipakai banyak perusahaan film animasi, termasuk Walt Disney. Terobosan itu membuahkan hasil. Pada tahun 1995 Pixar sukses membuat film animasi Toy Story dengan keuntungan 350 juta dollar AS.

Kesuksesan itu disusul dengan film A Bug’s Life”, Finding Nemo, dan Monster Inc.
Sekali lagi, Apple dipaksa mengakui kehebatan Steve. Mereka membeli komputer NeXT senilai 400 juta dollar AS sekaligus menarik kembali Steve pada tahun 1996. Setahun berselang Steve menjadi CEO. Pasca-kembalinya Steve, Apple maju pesat. Produk-produk revolusioner dan laku macam iPod, iPhone, dan Macbook Air yang supertipis (2008) pun lahir. Pundi-pundi kekayaan Steve bertambah gemuk. Pada tahun 2010 dia mencatat kekayaan senilai 8,3 miliar dollar AS. Walau sukses, kondisi kesehatan Steve, yang menganut dan menikah dalam prosesi agama Buddha pada tahun 1991, memburuk. Dia menderita kanker pankreas pada tahun 2003. Hanya sedikit orang di lingkar dalam Apple yang tahu penyakitnya.
Pada tahun 2004 dia terpaksa menjalani sebuah pembedahan dan tahun 2009 dia mengambil cuti besar selama enam bulan dan kemudian menjalani operasi transplantasi hati pada bulan April. Dua tahun kemudian, Apple mengumumkan Steve akan keluar akibat kondisi kesehatannya. Dia ”pergi” dalam usia 56 tahun, meninggalkan seorang istri dan tiga anak. 
New York, Apple Computer, yang saat ini dikenal dengan Apple Inc., merupakan kekuatan utama dalam revolusi personal computer atau PC yang berlangsung pada tahun 70-an hingga 80-an. Revolusi tersebut berjalan terus berkat inovasi yang tiada henti dari pengembang Apple: Steve Jobs. Apple Inc. dibangun Jobs lewat jalan berliku dan proses jatuh bangun. Setelah berkutat di dalam garasinya bersama Steve Wozniak, duo Steve yang hobi mengutak-atik komputer mulai mengawali kerajaan tekonologi komputer mereka. Diawali dengan pembuatan logo pertama Apple Computer yang dibuat oleh Ronald Wayne. Pada 1976 logo buatan Rob Janoff menggantikan logo lama. Logo bertema apel benuansa pelangi ini digunakan hingga 1998.

Tahun 1976 merupakan awal perancanagn Apple 1, Apple One, merupakan awal komputer pribadi. Bisa dibilang ini nenek moyangnya semua komputer Apple. Komputer ini dirancang secara hand made oleh Steve Wozniak. Steve Jobs yang menjadi penjualan komputer itu. Produk yang menggunakan kayu sebagai casingnya itu pertama kali diperlihatkan ke publik pada April 1976 di California. Produk itu mulai dijual pada Juli 1976 denga harga 666,66 dollar Amerika Serikat.

Apple two diluncurkan pada April 1977 dan telah di up grade dengan menggunkan casing dari bahan metal. Menghadapi meningkatnya kompetisi dari perusahaan komputer lainya, duo Steve meluncurkan produk Apple three. Produk semakin berkembang dengan peluncuran Xerox Parc dan Lisa/Mac 128k/Mac two yang ditambahi floopy disc atau disket serta memakai hard disk dan color video. Maccintosh color classic merupakan komputer pertama Apple yang layarnya berwarna dan dilengkapi smiley icon.

Tahun 1989, Mac portabel dirilis. Nenek moyang Mac book ini dijual seharga 600 dollar AS dengan berat 6 kg dan baterai bisa bertahan sampai 10 jam. Dari Mac portabel inilah kemudian berkembang Imac dan Mac mini serta revoulsi Mac terbaru adalah Mac book air yang disebut sebagi komputer tertipis di dunia dan seberat 1,5 kg. Dengan ketebalan depan 0,1 6 inch dan belakang 0,76 inch. Pengembang Apple Inc. terus berinovasi menciptakan produk sensasional, seperti iPod Classic, iPod Nano, iPod Shuffle, alat canggih yang dapat menyamai iPod Touch, iPhone dan iPad. Inilah rangkaian produk yang kemudian digemari para pecinta gadget saat ini.

Setelah Jobs Pergi, Pesaing Apple Mulai Rajai Pasar 

SEOUL: - Kepergian Steve Jobs dipastikan bakal mengubah peta persaingan bisnis produk teknologi. Pesaing utama Apple Incorporation bakal memiliki kesempatan memperbaiki ketertinggalan dengan produsen iPhone, iPod, dan iPad ini.

Para analis menyebutkan, semangat dan kreativitas Steve Jobs sangat erat dengan nasib Apple. Setelah meninggalnya Jobs pada usia 56 tahun, timbul pertanyaan tentang kemampuan perusahaan menjaga transformasi produknya berjalan dengan cepat. "Apple tidak lagi memiliki seseorang yang kreatif dan ambisius seperti Jobs," kata Simon Liu, Deputy Investment Officer Polaris Group's Fund Unit, kemarin.

Di Apple, pengaruh Jobs jauh lebih langsung. Dia membuat keputusan akhir pada desain produk, secara terperinci. "Kabar baik bagi Apple adalah, road map produk di industri ini cukup untuk dua sampai tiga tahun yang akan datang," kata David B. Yoffie, profesor di Harvard Business School. Lee Seung-woo, analis teknologi Shinyoung Securities, mengatakan Apple telah mengubah industri, tetapi pengaruhnya akan berkurang tanpa Jobs yang mengendalikan kemudi perusahaan. "Di bawah Jobs, konsolidasi Apple tersegmentasi ke dalam satu pasar konsumen besar," kata Lee.

Tanpa Jobs, menurut Lee, pesaing Apple, seperti Google, Samsung, Microsoft, dan Facebook, memiliki kesempatan maju, mencoba mengatasi ketertinggalannya. Di Asia, Samsung menjadi salah satu pesaing utama Apple. Saat ini untuk menandingi iPad produk Apple, raksasa teknologi dari Korea Selatan itu mengeluarkan komputer tablet.

Saat ini Apple dan Samsung menempati posisi teratas di pasar telepon seluler pintar (smartphone), disusul Nokia, pemimpin pasar dalam dekade terakhir, pada kuartal kedua tahun ini. Meski bersaing dalam produk smartphone, Apple menjadi pelanggan terbesar Samsung melalui penjualan cip mobile dan layar tampilan. Hubungan dan persaingan telah membantu Samsung menjadi merek global selama beberapa waktu terakhir. Harga pasar saham Samsung sebesar US$ 115 miliar. Angka ini masih di bawah Apple, yang US$ 345 miliar.

Tetapi hubungan itulah yang membuat kedua perusahaan bersitegang. Samsung dan Apple setidaknya sudah terlibat dalam 20 tuntutan hukum. Ini merupakan buntut dari persaingan kedua pabrikan tersebut dalam mendominasi pasar smartphone. Samsung kini sudah menggeser dominasi Nokia dan mengancam posisi Apple sebagai pemuncak penjualan telepon pintar. Pertempuran antara Samsung dan Apple ini cukup rumit. Sebab, faktanya, Apple adalah salah satu pelanggan terbesar Samsung untuk cip komputer. Tahun lalu, Apple setidaknya menghabiskan sekitar US$ 5,7 miliar untuk pembelian komponen dari Samsung.

Berbagai program smartphone Samsung Galaxy dan komputer tablet yang berjalan pada sistem operasi Google Android dipandang sebagai pesaing utama untuk mengubah permainan Apple iPhone dan iPads. Sebelumnya, pengadilan Dusseldorf, Jerman, memutuskan bahwa Samsung tidak bisa menjual Galaxy Tab 10,1 di Jerman karena desainnya yang menyerupai iPad 2. Samsung mengatakan akan mengajukan banding atas penilaian tersebut

"Steve Jobs Panutan Kami" ,Pendiri Google


Dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, menyampaikan pesan duka atas kematian Steve Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple. Kalau Mark Zuckerberg yang melakukannya di Facebook, Larry Page dan Sergey Brin di Google+, jejaring sosial baru yang dikembangkan Google.

"Ia adalah tokoh besar dengan prestasi luar biasa, dan ia sangat brilian."
"Saya sangat-sangat sedih mendengar kabar mengenai Steve. Ia adalah tokoh besar dengan prestasi luar biasa dan sangat brilian," tulis Larry Page yang kini menjabat CEO Google. Tak lupa ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya. Menurut Larry Page, Steve Jobs adalah sosok yang menginspirasi hidupnya, terutama kemampuannya untuk fokus menyajikan pengalaman terbaik kepada konsumen. Ia mengaku, Steve Jobs ramah dan sering membagikan nasihat dan ilmunya.

Sementara itu, menurut Sergey Brin, Steve Jobs bahkan menjadi panutan mereka saat mengawali Google. Ia mengakui, produk-produk Apple sangat menyentuh dan yakin dirasakan oleh semua orang yang pernah coba menggunakannya. Bahkan, pesan duka itu pun dia tulis dengan Macbook miliknya. Steve Jobs benar-benar dekat dengan mereka. "Sejak hari-hari pertama Google, ketika Larry dan saya mencari inspirasi tentang visi dan kepemimpinan, kami selalu melihat tak jauh-jauh dari Cupertino," tulis Sergey Brin. Cupertino adalah tempat kantor pusat Apple berdiri di California, AS.

Tweet Kematian Steve Jobs Pecahkan Rekor

 Califonia - Kematian pendiri Apple Inc, Steve Jobs, memancing reaksi dari komunitas dunia maya. Jumlah kicauan di situs media sosial Twitter menciptakan rekor baru. Angkanya mencapai 10 ribu per detik, menurut SR7, perusahaan yang mengawasi media sosial.

Tweet soal kematian Steve Jobs ini mengalahkan rekor-rekor sebelumnya tahun ini. Ketika gempa dan tsunami menghantam Jepang pada 11 Maret lalu, terdapat 5.530 tweet saban detik. Disusul oleh berita tewasnya pendiri jaringan Al-Qaidah Usamah Bin Ladin oleh pasukan khusus SEAL (5 ribu), dan pernikahan Pangeran Williams (3.966).

Sebelum rekor itu dipecahkan oleh wafatnya Steve Jobs. Angka terbanyak mencapai 8.868 kicauan tiap detik. Catatan ini diperoleh ketika Beyonce Knowles (istri Jay-Z) ketika mengumumkan kehamilannya dalam acara penghargaan MTV Music.

Pada partai final Piala Dunia perempuan tahun ini, tweetnya sampai pada angka 7.196 saban detik. Ini termasuk tweet dukungan dari Presiden Amerika Serikat Barrack Hussein Obama. Saat itu, Jepang mengalahkan Amerika Serikat. Tahun lalu, jumlah tweet rata-rata mencapai 600 per detik.  

Roy Suryo Terinspirasi Steve Jobs

Jakarta, Sosok legendaris dalam teknologi Steven Paul Jobs wafat di usia 56 tahun. Akan tetapi, jejak kesuksesannya menciptakan sebuah gadget pintar tak terlupakan. Begitu pula dengan Pakar Telekomunikasi Indonesia Roy Suryo.

"Secara pribadi saya merasa kehilangan atas meninggalnya Steve Jobs karena kanker pankreas di usia yang sebenarnya masih bisa produktif 56 tahun," ungkap Roy. Meski tidak mengenal pribadinya secara langsung, namun anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan hasil ciptaan Steve sangat mengesankan. Oleh karena itu, sosok Steve Jobs dapat menjadi inspirasinya dalam kehidupan ini. "Tetapi saya sangat terinspirasi dengan pencipta Apple Computer (bersama S Wosniak itu). Berani melakukan inovasi yang luar biasa di tengah-tengah lahirnya IBM-PC tahun 80-an silam. Bahkan, setelah itu almarhum (Steve) membuat komputer NexT," ujarnya.

Dengan nilai-nilai perjuangan dan kegigihan Steve Jobs membuat inovasi baru dalam rangkaian komputer tersebut, tambah Roy, maka setidaknya para pecinta teknologi dan generasi muda di Indonesia juga ikut merasa kehilangan dengan kepergian lelaki yang disebut ayah teknologi dunia itu, "Kita merasa kehilangan, setidaknya sosok seseorang yang berani melakukan inovasi dan pendekatan humanis di tengah-tengah rimba teknologi yang ada. Semoga namanya akan selalu menginspirasi, terutama bagi generasi-generasi muda Indonesia," pungkasnya.


Berita terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar